Sri Wahyuni Dorong Perubahan Nyata di Sektor Kesehatan Jawa Tim

  • Share
Sri Wahyuni Dorong Perubahan Nyata di Sektor Kesehatan Jawa Tim


Perjalanan panjang Wakil Ketua DPRD Jawa Timur, Sri Wahyuni, membuktikan bahwa pengalaman langsung di lapangan dapat menjadi fondasi kuat dalam merumuskan kebijakan publik. Sebelum terjun ke dunia politik, perempuan yang akrab disapa Yuni ini mengabdi sebagai perawat selama 25 tahun, sejak 1999 hingga 2024. Dari profesi itulah ia belajar tentang empati, pelayanan, dan kebutuhan riil masyarakat kecil—nilai yang kini menjadi ruh dalam setiap langkah legislasi yang ia lakukan.

“Dunia keperawatan mengajarkan saya arti pelayanan dan empati. Dua hal itu yang ingin saya bawa dalam setiap kebijakan di DPRD,” ujarnya.

Sebagai mantan tenaga kesehatan, Yuni memahami betul betapa kompleksnya tantangan di sektor kesehatan: antrean panjang di fasilitas kesehatan, proses rujukan yang kerap berbelit, hingga minimnya fasilitas medis terutama di daerah terpencil. Menjadi legislator, baginya, bukan sekadar duduk di kursi parlemen, tetapi menghadirkan perubahan nyata untuk masyarakat.

Komitmen itu ia buktikan ketika mengawal langsung operasi seorang balita asal Bojonegoro yang mengalami Atresia Ani—kelainan bawaan pada saluran cerna. Yuni ikut memastikan proses medis berjalan lancar, berkoordinasi dengan rumah sakit, hingga akhirnya balita tersebut dapat pulang dengan kondisi membaik.

“Bagi saya, menjadi wakil rakyat berarti hadir secara nyata di tengah masyarakat, bukan sekadar di balik meja rapat,” tegasnya.

Kesadarannya sebagai mantan perawat juga mendorong Yuni memperjuangkan kesejahteraan tenaga kesehatan di Jawa Timur. Ia menyoroti nasib perawat honorer dan perawat desa yang masih jauh dari layak, dan mendesak adanya peningkatan kesejahteraan yang sebanding dengan beban kerja mereka.

“Kita melihat guru mendapat perhatian melalui peningkatan kesejahteraan. Maka tenaga kesehatan pun harus diperhatikan. Mereka adalah garda terdepan pelayanan publik,” ucapnya.

Baca Juga:  Jaga Kinerja Tetap Solid, Jasa Marga Catat Laba Inti Rp 1,9 T

Salah satu gagasan strategis yang ia dorong adalah program Satu Desa Satu Perawat. Dengan total 7.721 desa di Jawa Timur, kehadiran perawat di setiap desa diyakini bisa memperkuat akses layanan kesehatan, meningkatkan deteksi dini penyakit, serta menghadirkan edukasi kesehatan langsung kepada masyarakat.

“Perawat desa bukan hanya penyembuh, tapi juga pendamping masyarakat agar hidup lebih sehat,” jelasnya.

Tidak hanya fokus pada isu kesehatan, Yuni juga aktif mengawal program-program kesejahteraan sosial, termasuk Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Ia memastikan implementasinya tepat sasaran dan sesuai standar agar benar-benar memberi manfaat bagi masyarakat yang membutuhkan.

“Program yang bagus harus dikawal agar tepat sasaran. Karena yang kita perjuangkan bukan sekadar angka, tapi kehidupan masyarakat yang lebih baik,” pungkasnya.

Dengan rekam jejak panjangnya sebagai perawat dan kini legislator, Sri Wahyuni menjadi salah satu figur yang mendorong transformasi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat Jawa Timur melalui kebijakan yang berlandaskan empati, pengalaman, dan komitmen pelayanan publik.

ikuti terus update berita rmoljatim di
google news



Source link

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *