Polisi Masih Selidiki Dugaan Kelalaian atas Ambruknya Pesantren di Sidoarjo

  • Share
Polisi Masih Selidiki Dugaan Kelalaian atas Ambruknya Pesantren di Sidoarjo


KEPOLISIAN memastikan akan menjalankan proses hukum atas insiden ambruknya Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo. Proses hukum itu akan dilaksanakan setelah identifikasi para korban dinyatakan tuntas.

Polda Jawa Timur sejauh ini telah memberikan pernyataan dari Bapak Kapolda sendiri, bahwa proses hukum akan kami lakukan,” ujar Kabid Humas Polda Jawa Timur Komisaris Besar Jules Abraham Abast melalui keterangan pers pada Rabu, 8 Oktober 2025.

Saat ini polisi telah memulai penyelidikan terhadap kasus tersebut. Polisi telah memanggil sejumlah santri untuk dimintai keterangan atas insiden itu. “Nantinya akan ditingkatkan lagi ke proses penyidikan,” kata Abast.

Kapolda Jawa Timur Inspektur Jenderal Nanang Avianto sebelumnya mengatakan, polisi akan menyelidiki dugaan kelalaian dalam peristiwa ambruknya Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo. Langkah hukum itu dijalankan setelah proses evakuasi rampung.

“Indikasi awal penyebab runtuh akan dijelaskan oleh tenaga ahli agar valid secara ilmiah. Jadi, sabar dulu, kami selesaikan evakuasi korban,” kata Nanang dalam keterangan tertulis, Ahad, 5 Oktober 2025. Menurut Nanang, kesimpulan mengenai dugaan kelalaian konstruksi hanya bisa dilakukan oleh ahli. Hal itu masih dalam proses penelitian.

Langkah hukum dalam insiden bangunan ambruk di Ponpes Al Khoziny diketahui setelah beredar surat Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Direskrimsus) Polda Jawa Timur tertanggal 2 Oktober 2025. Surat itu menerangkan bahwa Penyidik Unit II Subdit Indagsi Ditreskrimsus Polda Jatim I sedang melakukan penyelidikan terhadap dugaan tindak pidana menghilangkan nyawa orang dan bangunan gedung.

Dalam surat itu tertulis bahwa polisi memanggil Shaka Nabil Ichsani untuk menghadap penyidik pada Jumat, 3 Oktober 2025 di Polda Jatim. Shaka diminta membawa dokumen yang berhubungan dengan perkara tersebut.

Ponpes Al Khoziny Buduran, Sidoarjo, ambruk pada Senin, 29 September 2025 pukul 15.00 WIB. Saat itu, para santri putra melaksanakan salat ashar berjamaah di lantai dua, sementara bangunan berlantai empat.

Proses pencarian terhadap para korban di lokasi kejadian telah dinyatakan selesai oleh tim Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas). Namun, proses identifikasi masih berlanjut sebagai bagian dari rangkaian penanganan bencana.

Hingga Selasa malam, Tim DVI Polda Jatim telah mengidentifikasi 17 jenazah korban. Sehingga, total korban yang telah diidentifikasi berjumlah 34 otang dari 64 kantong jenazah yang diterima.



Source link

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *