AJANG pemilihan ratu kecantikan sejagat, Miss Universe 2025 yang digelar di Thailand mendadak diwarnai ketegangan usai perdebatan sengit antara Miss Meksiko, Fatima Bosch, dan salah satu eksekutif penyelenggara, Nawat Itsaragrisil. Insiden ini terekam dalam siaran langsung Facebook pada Selasa, 4 November 2025, dan sejak itu memicu banyak reaksi dari publik serta kontestan lainnya.
Pilihan Editor: Profil Nadeen Ayoub, Wakil Palestina Pertama dalam Ajang Miss Universe
Kronologi Ketegangan Miss Universe dengan Petinggi dari Thailand
Dalam video yang viral, Nawat memanggil Bosch di tengah forum kontestan, menuduhnya menolak mengikuti sesi pemotretan promosi yang akan dipublikasikan di media sosial. “Kamu tidak mengunggah karena diperintah oleh direktur Meksiko,” ucap Nawat dalam siaran itu. Bosch menyangkal hal tersebut dan mencoba menjelaskan sudut pandangnya namun Nawat terus menyela, bahkan menyebut Bosch sebagai “dummy” atau bodoh.
Bosch tak tinggal diam. Ia berdiri dan menjawab lantang, “Karena saya punya suara. Kamu tidak menghargaiku sebagai perempuan.” Ia lalu meninggalkan ruangan diikuti sejumlah kontestan lain yang memilih walk out sebagai bentuk dukungan.
Menurut laporan People, momen itu menjadi simbol protes terhadap sikap otoriter penyelenggara yang dianggap tak menghargai kebebasan peserta. Beberapa kontestan lain yang keluar ruangan bahkan menyerukan bahwa Miss Universe seharusnya menjadi ruang pemberdayaan, bukan pengendalian.
Pernyataan Resmi Penyelenggara Miss Universe dan Reaksi Publik
Setelah video tersebut viral, Miss Universe Organization (MUO) langsung merilis pernyataan resmi di Instagram. “Kami berkomitmen menjaga standar tertinggi dalam hal rasa hormat, keamanan, dan integritas bagi seluruh peserta,” tulis MUO, sebagaimana dikutip dari People. Organisasi itu juga menyebut akan mengirim “delegasi tingkat tinggi” untuk mengevaluasi kembali kerja sama dengan mitra penyelenggara di Thailand.
Sementara itu, Bosch memberikan tanggapan melalui akun Instagram pribadinya. “Saya tidak takut untuk berbicara, suara saya lebih kuat,” katanya. Ia menegaskan dirinya bukan “boneka yang dirias dan dipindahkan sesuka hati,” melainkan perempuan yang ingin memperjuangkan suara wanita lain.
Bosch juga menuliskan di Instagram mengenai sikap teguh memegang prinsip. “Kami orang Meksiko tidak menyerah, karena menyerah tidak pernah menjadi bagian dari sejarah kami.” Unggahan disertai foto diri ini disukai hampir 700 ribu pengguna Instagram.
Di sisi lain, situasi menjadi semakin rumit ketika laporan Hola! USA mengungkap bahwa insiden bermula dari ajakan mengikuti kontes promosi tak resmi, dengan hadiah makan malam bersama Nawat. Bosch disebut menolak ikut karena tidak merasa nyaman, yang kemudian memicu kemarahan sang eksekutif.
Air Mata Permohonan Maaf
Setelah kontroversi semakin memanas, Nawat muncul dalam konferensi pers dan menyampaikan permintaan maaf terbuka. “Saya ingin meminta maaf kepada semua. Saya tidak terpikir betapa isu ini akan membesar,” ucapnya dengan suara bergetar, dikutip dari Hola! USA. Namun, hingga kini, belum ada permintaan maaf langsung kepada Bosch. Banyak pihak menilai langkah Nawat lebih sebagai upaya meredam kemarahan ketimbang penyesalan tulus.
MUO pun dikabarkan tengah mengevaluasi posisi Nawat dalam kegiatan resmi selanjutnya. Di sisi lain Bosch mendapat dukungan luas di media sosial dan dari sejumlah finalis lain yang memuji keberaniannya melawan.
Gelombang Solidaritas
Isu ini tak hanya menyorot hubungan pribadi antara Bosch dan Nawat, tetapi juga mempengaruhi citra Miss Universe sebagai ajang yang didirkan dengan prinsip memperkuat peran perempuan. Dalam pandangan publik, kejadian ini menyulut kembali perdebatan lama, yakni seberapa besar otonomi yang dimiliki para kontestan atas diri dan suara mereka.
Seperti ditulis People, langkah Bosch keluar ruangan menjadi inspirasi banyak peserta lain untuk menuntut perlakuan yang adil di dunia kontes kecantikan. Bagi banyak penggemar, suara Miss Meksiko kini bergema lebih keras daripada mahkota yang tengah diperebutkan.











