Bappeda Provinsi Jawa Timur – NTP Jawa Timur Naik Menjadi 112,39 pada Juni 2025, Tertinggi di Pulau Jawa

  • Share
Bappeda Provinsi Jawa Timur – NTP Jawa Timur Naik Menjadi 112,39 pada Juni 2025, Tertinggi di Pulau Jawa


NTP Jawa Timur Naik Menjadi 112,39 pada Juni 2025, Tertinggi di Pulau Jawa

Surabaya – Berdasarkan rilis Berita Resmi Statistik Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur, Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Jawa Timur pada bulan Juni 2025 tercatat sebesar 112,39 atau mengalami kenaikan sebesar 2,75 persen dibanding bulan sebelumnya. Kenaikan ini menjadi yang tertinggi di antara lima provinsi di Pulau Jawa, mengungguli Jawa Barat (1,85 persen), Jawa Tengah (1,83 persen), dan Banten (0,18 persen), sementara Daerah Istimewa Yogyakarta justru mengalami penurunan sebesar 0,37 persen. Indeks harga yang diterima petani (It) naik sebesar 3,34 persen, sedangkan indeks harga yang dibayar petani (Ib) hanya meningkat 0,57 persen.

Kenaikan NTP ini mencerminkan membaiknya daya beli petani serta meningkatnya nilai tukar produk pertanian terhadap barang dan jasa konsumsi maupun input produksi. Subsektor hortikultura mencatatkan kenaikan tertinggi sebesar 13,68 persen, didorong oleh lonjakan harga komoditas seperti cabai rawit, bawang merah, dan tomat. Tanaman pangan juga mengalami kenaikan NTP sebesar 2,37 persen, terutama disumbang oleh peningkatan harga gabah dan jagung.

Sebaliknya, tiga subsektor mengalami penurunan NTP. Penurunan terdalam terjadi pada subsektor tanaman perkebunan rakyat yang turun sebesar 1,35 persen, diikuti subsektor perikanan (turun 1,05 persen) dan peternakan (turun 0,43 persen). Penurunan tersebut disebabkan oleh harga jual hasil produksi yang menurun, seperti tebu, kopi, dan sapi potong, sementara biaya konsumsi dan produksi tetap meningkat.

Selain itu, Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) juga menunjukkan peningkatan sebesar 3,10 persen. Ini mengindikasikan bahwa pendapatan petani dari hasil usahanya lebih cepat naik dibanding biaya yang mereka keluarkan untuk produksi. NTUP tertinggi terjadi pada subsektor hortikultura (naik 13,92 persen), sedangkan penurunan terbesar dialami oleh subsektor tanaman perkebunan rakyat (turun 1,06 persen). (*)

Baca Juga:  Disebut Jadi Wamenaker Prabowo, Afriansyah Noor Tiba di Istana



Source link

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *